Senin, 19 Desember 2011




Hari ini tepat 19 desember 2011 telah ku Qatamkan dengan sempurna dua buku dari trilogy negeri 5 menara. 
Ak telah membaca buku negeri 5 menara babarapa waktu lalu dan telah membaca season keduanya yang berjudul ranah 3 warna. Dua-duanya sama buku yang bagus untuk orang-orang yang membutuhkan vitamin bagi jiwa. Terutama pelajar di negeri merah putih ini. Serangkaian keputus asaan yang terhasil dari kebobrokan birokrasi nusantara yang terkesan berputar-putar tanpa hasil. Degradasi moral dan jiwa pancasila serta nasionalisme kemiskinan yang semakin menghimpit, keadilan yang bersifat tumpul ke atas dan runcing kebawah. Dan setumpuk problematika yang menggunung di sekeliling kita, yang kadang mengisyaratkan keputus-asaan.

Disinilah serangakai trilogy dari A. Fuadi diharapkan bisa menjadi obat untuk semua pembacanya. Dalam buku negeri 5 menara mengisahkan tentang mimpi 6 sekawan anak pondok modern gontor yang menjuluki kelompok mereka dengan “sahibul menara” yang artinya adalah pemilik menara. Mereka memiliki mimpi mereka masing-masing alif yang bermimpi menaklukan benua Amerika dan bermimpi menjadi B.J Habiebie. Atang pemuda manis dari bandung ini bermimpi menginjakan kaki untuk melanjutkan belajar di universitas Al- Azhar Cairo. Tujuan yang sama dengan baso dari gowa. Ada juga raja yang sangat giat belajar bahasa agar bisa menjelajahi Eropa. Tak mau kalah ada juga Said dan Dulmajid yang sangat nasionalis ingin memperbaiki pendidikan dalam negeri sendiri. Bagaimana serunya mereka meraih mimpinya dengan mantra berkhasiat “MAN JADDA WA JADA” ? silahkan menjadi saksi langsung perjuangan mereka dengan membeli bukunya atau menyaksikan langsung filmnya yang masih dalam proses penggarapan. Tapi tenang sebentar lagi film itu akan bisa sama-sama kita nikmati di bioskop kesayangan kita.

Sedangkan buku keduanya yang berjudul Ranah 3 Warna menceriterakan tentang betapa keras alif berjuang untuk mimpinya agar tidak hanya berhenti menjadi mimpi kosong. Berbekal mantra “Man jadda wa jada” saja ternyata dirasa tidak cukup. Alif harus berjuang lebih keras di banding kehidupannya di PM dulu. Tantangan dan cobaan berat yang bertubi-tubi telah di jawab alif dengan sempurna. Semua mimpinya teaplikasi menjadi kenyataan. Dan ternyata terbukti bahwa semua mimpi-mimpi alif bisa menjadi kenyataan. Semuanya indah pada waktunya. Terbayar lunas sudah semua kerja keras alif yang kerap di sangsikan beberapa orang bahkan orang terdekatnya. Kepedihan dan kesabaran serta keikhlasan alif di ganjar mahal. Semua mimpinya satu-satu terwujud menjadi nyata. Ingin tahu mantra baru yang tak henti di rapalkan Alif, yang berhasil membuatnya tetap tegar di tengah terjang badai yang menderas tiada henti ? jadilah pembaca beruntung itu. Segera dapatkan bukunya.

Saya pribadi tidak mendapat bagian apa-apa dalam promosi ini, saya hanya pembaca yang exited dan bermaksud membagi apa yang telah saya dapatkan dai buku ini. Dijamin gak bakalan rugi deh ! beneran.
Bagi seluruh pemuda Indonesia, kitalah The Agent Of Change! Semangat demi masa depan yang lebih gemilang!! SEMANGAT!

Sabtu, 22 Oktober 2011

Jawa Pos: World Young Reader Newspaper Of The Year

Who says newspapers aren\'t attractive to young readers? Twenty-four World Young Reader Prize winners, from a wide variety of countries and cultures, demonstrate there is much newspapers can do to attract the next generation of readers.
From the World Young Reader Newspaper of the Year – the Jawa Pos in Indonesia – through the winners of jury commendations, the 2011 Young Reader Prize winners show how newspapers can successfully appeal to younger audiences in the digital age.
Details about their winning projects can be found at http://tinyurl.com/aboutthewinners
“Our jury of past prize winners and young readership development experts was particulary impressed with the range of great practice this year, from a deceptively simple literacy project to a very effective newspaper-based social network for young people interested in business,” said Aralynn McMane, executive director of young readership development at the World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA).
WAN-IFRA annually awards the World Young Reader Prizes to newspapers that have devised the best project or activity to attract young readers. Support for the prizes comes from Norske Skog, the Norway-based global paper producer, as part of its partnership in WAN-IFRA’s Newspapers in Education Development Project. 
The awards will be presented  on 12 October in Vienna during the World Newspaper Congress and World Editors Forum. Top winners come from Brazil, Indonesia, India, Portugal, The Philippines and the United States.
Details of the Congress and Forum can be found at: http://tinyurl.com/6x223jy
WAN-IFRA, based in Paris, France, and Darmstadt, Germany, with subsidiaries in Singapore, India, Spain, France and Sweden, is the global organisation of the world’s newspapers and news publishers. It represents more than 18,000 publications, 15,000 online sites and over 3,000 companies in more than 120 countries. Its core mission is to defend and promote press freedom, quality journalism and editorial integrity and the development of prosperous businesses.